I. Perbedaan definisi dan prinsip kerja intercooler dan radiator
Intercooler umumnya hanya terlihat di mobil yang memasang supercharger. Karena intercooler sebenarnya adalah aksesori turbocharged, perannya adalah untuk mengurangi suhu udara bersuhu tinggi setelah diberi tekanan, sehingga dapat mengurangi beban panas mesin, meningkatkan volume asupan, dan kemudian meningkatkan tenaga mesin. Untuk mesin turbocharged, intercooler merupakan komponen penting dari sistem turbocharged. Baik itu mesin supercharged atau mesin turbocharged, perlu dipasang intercooler antara supercharger dan intake manifold.
Peran sistem pendingin otomotif adalah menjaga mobil dalam kisaran suhu yang tepat di segala kondisi kerja. Sistem pendingin pada mobil dibedakan menjadi pendingin udara dan pendingin air. Menggunakan udara sebagai media pendingin disebut sistem pendingin udara, menggunakan cairan pendingin sebagai media pendingin disebut sistem pendingin air. Biasanya sistem pendingin air terdiri dari pompa air, radiator, kipas pendingin, termostat, ember kompensasi, badan mesin dan jaket air di kepala silinder serta perangkat bantu lainnya. Diantaranya, radiator bertanggung jawab untuk mendinginkan sirkulasi air, pipa air dan heat sinknya terbuat dari aluminium, pipa air aluminium dibuat berbentuk datar, heat sink bergelombang, perhatikan kinerja pembuangan panasnya, arah pemasangan tegak lurus dengan arah aliran udara, usahakan mencapai hambatan angin kecil, efisiensi pendinginan tinggi. Cairan pendingin mengalir di dalam inti radiator dan udara mengalir ke luar inti radiator. Cairan pendingin yang panas mendingin karena membuang panas ke udara, dan udara dingin menjadi panas karena menyerap panas dari cairan pendingin, sehingga radiator merupakan alat penukar panas.
Kedua, kelebihan dan kekurangan perbandingan intercooler dan radiator
1. Keuntungan radiator:
(1) Harganya relatif rendah;
(2) Masa pakai yang lama dan biaya perawatan yang rendah;
(3) Struktur sederhana, mudah dipasang dan dibongkar;
(4) Efisiensi pembuangan panas yang stabil.
2. Kekurangan radiator :
(1) Volume besar, menempati lebih banyak ruang;
(2) Efek pembuangan panas dipengaruhi oleh suhu sekitar, dan pembuangan panas tidak stabil;
(3) Tidak dapat didinginkan dengan cepat, cakupan penerapannya terbatas.
3. Keuntungan intercooler:
(1) Efisiensi pembuangan panas yang tinggi, dapat dengan cepat menjadi dingin;
(2) Efek pembuangan panas tidak dipengaruhi oleh suhu lingkungan;
(3) Volume kecil, dapat menghemat ruang;
(4) Berbagai macam aplikasi, dapat memenuhi berbagai kebutuhan yang berbeda.
4. Kekurangan intercooler:
(1) Harganya relatif tinggi;
(2) Masa pakai lebih pendek dari radiator;
(3) Produksi dan pemeliharaan itu rumit.
3 Kesimpulan
Oleh karena itu, dalam pemilihan perangkat pembuangan panas, perlu mempertimbangkan kelebihan dan kekurangan intercooler dan heat sink sesuai dengan lingkungan aplikasi yang berbeda. Jika Anda memerlukan pendinginan cepat dan ruang terbatas, Anda dapat memilih intercooler; Jika ada persyaratan tertentu untuk efisiensi dan biaya pembuangan panas, atau diperlukan pengoperasian stabil jangka panjang, radiator dapat dipilih.
4. Klasifikasi berbeda:
1, intercooler umumnya terbuat dari bahan paduan aluminium. Menurut media pendingin yang berbeda, intercooler umum dapat dibagi menjadi 2 jenis berpendingin udara dan berpendingin air. Radiator dibagi menjadi radiator radiasi dan radiator konveksi menurut mode perpindahan panasnya.
2. Pembuangan panas konvektif pada radiator konvektif mencapai hampir 100%, kadang-kadang disebut "konvektor"; Dibandingkan dengan radiator konveksi, radiator lain menghilangkan panas secara konveksi dan radiasi pada saat yang bersamaan, kadang-kadang disebut "radiator".
3, menurut bahannya dibagi menjadi radiator besi cor, radiator baja dan bahan radiator lainnya. Bahan radiator lainnya antara lain aluminium, tembaga, komposit aluminium baja, komposit aluminium tembaga, komposit aluminium baja tahan karat dan enamel serta bahan lain yang terbuat dari radiator.