Sistem pendingin kendaraan selalu menjadi komponen penting dalam umur mesin dan performa kendaraan secara keseluruhan di jalan. Hal inilah yang menyebabkan banyak perusahaan radiator dan supplier radiator terus masuk ke dunia pabrikan, baik itu industri aftermarket maupun original equipment. Saat mengemudi atau beroperasi, panas dihasilkan oleh seluruh bagian mobil di bawah kap dan menyebar ke tempat-tempat yang tidak dapat ditoleransi. Dengan adanya sistem pendingin mesin, kendaraan dapat menghilangkan tekanan termal dan menjaga suhu mesin dalam kondisi pengoperasian yang baik. Pasar grosir radiator sangat kompetitif.
Yang termasuk di antara komponen tersebut adalah radiator. Radiator berfungsi sebagai jantung dari keseluruhan sistem pendingin dan bertindak sebagai penukar panas. Ia memiliki tabung kecil tempat cairan pendingin panas mengalir dan didinginkan oleh motor radiator.
Ukuran pasar radiator otomotif diperkirakan akan terus berkembang di tahun-tahun mendatang seiring dengan meningkatnya permintaan penjualan dan produksi kendaraan dari banyak produsen mobil global.
Ada tiga jenis radiator yang tersedia di pasar global: tembaga-kuningan, plastik, dan aluminium. Karena keunggulan alami aluminium, tahan panas, ringan dan banyak fitur lainnya, produsen radiator dan grosir radiator kini menggunakan lebih banyak aluminium untuk memproduksi produk mereka. Radiator umumnya tersedia dalam berbagai aplikasi termasuk mobil penumpang dan kendaraan komersial mulai dari aplikasi tugas ringan hingga berat
Bahan heat sink mengacu pada bahan spesifik yang digunakan dalam heat sink. Setiap bahan mempunyai sifat konduktivitas termal yang berbeda-beda. Diurutkan dari konduktivitas termal tinggi ke rendah, yaitu perak, tembaga, aluminium, dan baja. Namun, menggunakan perak sebagai heat sink akan terlalu mahal, jadi solusi terbaik adalah menggunakan tembaga. Meskipun aluminium jauh lebih murah, aluminium jelas tidak menghantarkan panas sebaik tembaga (sekitar 50% lebih sedikit). Bahan heat sink yang umum digunakan adalah paduan tembaga dan aluminium, yang keduanya memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Tembaga memiliki konduktivitas termal yang baik, tetapi lebih mahal, sulit diproses, terlalu berat (banyak heat sink tembaga murni melebihi batas berat CPU), memiliki kapasitas panas kecil, dan mudah teroksidasi. Aluminium murni terlalu lunak dan tidak dapat digunakan secara langsung. Hanya paduan aluminium yang digunakan yang dapat memberikan kekerasan yang cukup. Keunggulan paduan aluminium adalah harganya yang murah dan bobotnya yang ringan, namun konduktivitas termalnya jauh lebih buruk dibandingkan tembaga. Beberapa radiator memanfaatkan kekuatannya sendiri dan menyematkan pelat tembaga di dasar radiator paduan aluminium. Bagi pengguna awam, penggunaan heat sink aluminium sudah cukup untuk memenuhi kebutuhan pembuangan panas.